Teringat
satu tahun lalu, dimana saya berada diposisi yang sangat sulit. Sangat sulit
untuk melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi atau kuliah. Ya, pada
saat itu saya sedang menduduki bangku kelas 3 SMA. Pada awal semester atau
semester satu ketika guru bertanya tentang siapa saja dari siswa-siswinya yang
ingin melanjutkan kuliah saya pasti terdiam dan berkata bahwa saya ingin
bekerja tidak kuliah. Itu semua terjadi ketika saya masih semester satu, semua
itu terjadi karena memang kondisi keuangan yang tidak memungkinkan. Apalagi
orang tua telah berpisah sejak saya masih SMP. Sejak saat itu saya tinggal
bersama dengan Ibu dan adik. Dan sejak saat itu juga saya hanya berfikir
bagaimana caranya saya dapat membantu Ibu guna memenuhi kebutuhan sehari-hari
dan kebutuhan untuk sekolah saya dan adik. Itulah yang menyebabkan saya
berfikir untuk bekerja setelah lulus SMA, mencari duit yang banyak agar bisa
membantu Ibu dan adik.
Akan
tetapi setelah semester dua saya merubah semuanya, memang pada awalnya yang
saya harapkan adalah bisa lanjut untuk kuliah dan bisa menjadi orang yang
berhasil sehingga bisa membahagiakan orang tua. Mulai dari saat itu saya
mengikuti seleksi untuk masuk perguruan tinggi mulai dari PMDK, seleksi
beasiswa mulai dari dalam negeri dan luar negeri pun saya inguti. Awalnya hanya
mencoba dan berfikir jika lolos berarti itu yang terbaik buat saya, tidak
berfikir apapun jurusan yang saya dapatkan yang penting saya bisa kuliah. Satu
persatu seleksi beasiswa saya ikuti, mulai dari beasiswa Ancora Foundation
yaitu beasiswa untuk kuliah di Malaysia.
Alhamdulillah untuk seleksi pertama yaitu dilihat dari administrasi saya
lolos bersama ketiga teman saya di SMA Al-Ishlah. Kemudian kami mengikuti seleksi kedua di Bandung
dengan waktu satu minggu kalau tidak salah, disana saya bertemu dengan teman-teman dari Indonesia
mulai dari bekasi, Medan, Bandung, dan lain sebagainya. Mayoritas dari bekasi sih. Sangat bahagia rasanya
bisa berada di sana, bisa bertemu dengan orang-orang hebat dan belajar bersama
mereka. Berbagai tes dilakukan disana mulai dari tes tulis sampai dengan
wawancara. Waktu terus berlalu dan tiba dimana saatnya diumumkan siapa orang
yang berhak dan layak dikirim ke Malaysia untuk kuliah di sana. Dan setelah
diumumkan nama saya tidak terdaftar di sana. Ya, ternyata saya belum lolos
untuk mendapatkan beasiswa ini.
Hari
terus berganti, dan saya pun masih memikirkan bagaimana caranya saya dapat
kuliah akan tetapi dengan biaya yang bukan dari orang tua, karena memang kendalanya adalah dana dan saya tidak
ingin menyusahkan orang tua. Saya mendaftar beasiswa lagi di salah satu
universitas swasta yang ada di Cilegon. Sebenarnya dari sekolah sudah
merekomendasikan beberapa orang untuk mengikuti seleksi beasiswa ini, akan
tetapi saya tidak termasuk didalamnya. Akhirnya saya bersama dengan salah satu teman satu
kelas pergi mendatangi universitas tersebut pada saat jam istirahat dan meminta
untuk mengikuti seleksi ini meskipun kami tidak direkomendasikan dari sekolah.
Alhamdulillah diperbolehkan, kemudian tibalah hari dimana saya harus mengikuti tes
wawancara dan tes tulis. Setelah beberapa hari akhirnya pengumuman pun
diumumkan dan masih seperti yang pertama
saya belum lolos di sini.
Bingung
rasanya harus bagaimana lagi sedangkan keinginan untu kuliah ini sangat kuat
sekali. Masih semangat raga ini dan tak ingin menyerah dengan keadaan. Harapan
saya adalah dapat membahagiakan Ibu dan orang-orang yang selalu memberikan
support kepada saya. Itu adalah kunci bagi saya untuk tetap semangat menjalani
semuanya karena saya ingin memberikan yang terbaik kepada mereka dan menjadi
orang yang bermanfa’at untuk sesama. Akhirnya saya mengikuti SNMPTN dengan
jalur beasiswa bidik misi. Saya memilih Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa. Jurusan pertama yang saya ambil adalah PGSD di UPI
kampus Serang. Memang sejak dulu ingin sekali menjadi seorang guru dan kuliah
di UPI, karena posisi yang dekat adalah
UPI Serang akhirnya memilih S1 PGSD sebagai jurusan yang pertama. Menunggu
waktu pengumuman yang begitu lama membuat hati ini menjadi tidak karuan, akan
tetapi dalam diri ini ada keyakinan yang kuat insya Allah saya lolos dan dalam hati selalu berkata "Jika memang Allah sudah menakdirkan kamu untuk kuliah, insya Allah kamu akan lolos. Tapi jika Allah bemul mengizinkannya pasti itu yang terbaik buat kamu dan kamu harus bisa terima itu, Karena apa yang terbaik buat kamu belum tentu baik menurut Allah tapi yang terbaik buat Allah pasti itu baik buat kamu. Rezeki gak akan ketuker". Itulah kata-kata yang selalu ada dipikiran selama menunggu hasil
pengumuman. Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan terus berganti dan
akhirnya pengumuman tiba dan alhamdulillah saya diberikan kesempatan oleh Allah
untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu kuliah di
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang dengan jurusan S1 PGSD. Semoga
saya bisa memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan ini dengan baik dan
dapat mewujudkan tujuan saya yaitu membahagiakan orang tua.
Tetap
semangat untuk kawan-kawan yang mengalami kekurangan dalam keuangan tapi ingin
melanjutkan kuliah, jangan pernah menyerah dengan keadaan karena keadaan tidak
akan berubah jika bukan kita yang merubahnya. Berikan yang terbaik dengan apa
yang kalian miliki sekarang. Karena kita tealh diberikan otak dan akal oleh
Allah maka belajarlah dengan tekun dan gunakanlah dengan sebaik mungkin agar
cita-cita kita dapat terwujud. Hasil itu akan sesuai dengan usaha yang kita
lakukan. So tetap semangat dalam menggapai cita-citamu.
Iya, amiin.. Kebetulan sya ada di posisi kakak, dan sya jg dari al ishlah
BalasHapusApakah di jurusan. Pgsd terdapat derptemn atau divisi rohisvdi bem kemanya?
BalasHapus