Langsung ke konten utama

LAPORAN PENELITIAN DESAIN DEDAKTIK RESEARCH (DDR) KONSEP SKALA DAN PERBANDINGAN

A.  Profil Sekolah
SDIT Tamaddun merupakan salah satu Sekolah Dasar Islam Terpadu yang ada di Kota Cilegon tepatnya di Jl. Kh Abdul Latif No. 128 Palas. SDIT Tamaddun berdiri sejak tahun 2005. Adapun profil lengkapnya yaitu sebagai berikut:
1.    MOTO
" Cerdas, Mandiri, Kreatif "
2.    VISI
Terciptanya Lembaga Pendidikan Dasar Yang Terbaik Dalam Berprestasi , Berakhlak Mulia, Mandiri dan Kreatif
3.    MISI
·         Menyelenggarakan Pendidikan Dasar Yang Islami
·         Membentuk Karakter Mandiri dan Berprilaku Sesuai dengan Tuntunan Alqur'an dan Sunah
·         Memberi bekal Pengetahuan dan Ketrampilan untuk Tumbuh dan Berkembang secara Optimal
4.      TUJUAN
·      Mengetahui dasar-dasar Ilmu Agama dan Teknologi sebagai bekal melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi
·      Mampu membaca Alqur'an secara Tartil dan Benar
·      Hafal Alqur'an Juz 30
·      Mengamalkan sunah-sunah utama Rasul

B.     Nama-Nama Siswa
No.
Nama Siswa
Kelas
Asal Sekolah
1
Aisyah Hanifah
Lima
SDIT Tamaddun
2
Azizah
Lima
SDIT Tamaddun
3
Azriel
Lima
SDIT Tamaddun
4
Cikal
Lima
SDIT Tamaddun
5
Faishal
Lima
SDIT Tamaddun
6
Fauzan
Lima
SDIT Tamaddun
7
Fidiya F.Z
Lima
SDIT Tamaddun
8
Gofur
Lima
SDIT Tamaddun
9
Ilham
Lima
SDIT Tamaddun
10
Mhafidh
Lima
SDIT Tamaddun
11
Midad
Lima
SDIT Tamaddun
12
Naja
Lima
SDIT Tamaddun
13
Nasywa Alifatunnisa
Lima
SDIT Tamaddun
14
Rafi
Lima
SDIT Tamaddun
15
Rania Zahira N.F
Lima
SDIT Tamaddun

C.    Soal
1.      Adi akan pergi bermain ke rumah Syarif dengan menggunakan sepeda. Jarak yang ditempuh dari rumah Adi ke rumah Syarif adalah 20 km. Sedangkan jarak pada peta yang Adi buat adalah 10 cm. Adi ingin membuat skala. Berapakah skalanya?
2.      Perbandingan banyak uang Nina dan uang Dini adalah 3 : 5. Selisih uang Nina dan Dini adalah Rp15.000,00. Dini ingin menghitung jumlah uangnya dan uang Nina. Berapakan uang mereka?

D.    Prediksi
1.      Skala = jarak sebenarnya : jarak pada peta
               = 20  : 10
                      = 2 : 1
      Skala = 1 : 2
2.       Perbandingan uang Nina dan uang Dini = 3 : 5
Selisih uang Nina dan Dini adalah Rp15.000
Uang Nina =3/5 x 15.000 = 9.000
Uang Dini = 5/3 x 15.000 = 25.000
Jadi, Jumlah Uang semuanya = Rp.34.000

E.     Hasil Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SDIT Tamaddun Cilegon dengan jumlah responden sebanyak 15 siswa, diketahui Learning Obstacle pada konsep Perbandingan dan Skala  pada siswa SDIT Tamaddun adalah sebagai berikut:
·      Learning Obstacle terkait pemahaman terhadap konsep skala dan perbandingan (tipe 1)
·      Learning Obstacle terkait pemahaman konteks dalam soal cerita (tipe 2)
Learning Obstacle tipe 1
Learning Obstacle untuk tipe 1, terkait dengan makna konsep skala dan perbandingan. Maksudnya adalah siswa belum mampu memahami skala dan perbandingan.
Berikut salah satu contoh soal dan respon siswa:
Adi akan pergi bermain ke rumah Syarif dengan menggunakan sepeda. Jarak yang ditempuh dari rumah Adi ke rumah Syarif adalah 20 km. Sedangkan jarak pada peta yang Adi buat adalah 10 cm. Adi ingin membuat skala. Berapakah skalanya?

Hambatan belajar siswa dapat terlihat pada respon siswa berikut:

Pada gambar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa masih belum memahami akan konsep dari skala.

Learning Obstacle tipe 2
Learning Obstacle tipe 2 yang muncul pada konsep skala dan perbandingan, terkait konteks dalam soal cerita. Artinya, siswa tidak memahami maskud dari soal yang diberikan dalam bentuk cerita sehingga ia kesulitan dalam menjawab soal skala dan perbandingan senilai yang disajikan dalam konteks cerita. Hambatan belajar pada konteks soal cerita dapat dilihat pada gambar berikut:
Beberapa siswa masih salah dalam menjawab soal tersebut. Hal ini disebabkan lemahnya pemahaman konteks siswa tentang konsep skala dan perbandingan. Siswa tidak terbiasa dengan kontekas soal cerita tersebut.

F.   Cara Penyelesaian
Setelah diperoleh beberapa learning Obstacle terkait konsep skala dan perbandingan pada pembelajaran matematika sekolah dasar, maka kami memberikan cara yang digunakan dalam menyelesaikan soal tentang skala dan perbandingan. Adapun rekomendaasi cara yang kami berikan yaitu:
Soal Nomor 1
Adi akan pergi bermain ke rumah Syarif dengan menggunakan sepeda. Jarak yang ditempuh dari rumah Adi ke rumah Syarif adalah 20 km. Sedangkan jarak pada peta yang Adi buat adalah 10 cm. Adi ingin membuat skala. Berapakah skalanya?
Langkah yang perlu dilakukan yaitu:
·      Merinci soal terlebih dahulu, artinya melihat apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan.
·      Melihat satuan yang ada, apakah masih sama atau tidak. Jika satuannya berbeda, maka samakan terlebih dahulu.
Diketahui    : Jarak sebenarnya       = 20 km = 2.000.000 cm
Jarak pada peta                               = 10 cm
Ditanyakan : Skala?
Jawab         :
 
Arti :           JS        = Jarak Sebenarnya
S          = Skala 
               JP        = Jarak pada peta
Skala = Jarak Sebenarnya/Jarak pada p

         = 2.000.000/10
         = 200.000/1
         = 1 : 200.000
Jadi, skala adalah = 1 : 200.000

Soal Nomor 2
Perbandingan banyak uang Nina dan uang Dini adalah 3 : 5. Selisih uang Nina dan Dini adalah Rp15.000,00. Dini ingin menghitung jumlah uangnya dan uang Nina. Berapakan uang mereka?
Langkah yang perlu dilakukan yaitu merinci soal terlebih dahulu, artinya melihat apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. Dalam soal ini kita dapat menggunakan kotak perbandingan.

Nina
Dini
Jumlah
Selisih
Perbandingan
3
5
3 + 5
= 7
5 – 3
= 2
Diketahui



Rp. 15.000
Ditanyakan
?
?
?

Jawab:
Uang Nina = 3/2 x 15.000 = 22.500
Uang Dini =5/2 x 15.000 = 37.500
Jumlah uang Nina dan Dini adalah Rp. 22.500 + Rp. 37.500 = Rp. 60.000
Lampiran







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran Apresiasi Sastra Sekolah Dasar

BAB II PEMBAHASAN A.     HAKIKAT SASTRA ANAK 1.       PENGERTIAN, SIFAT, DAN HAKIKAT SASTRA ANAK Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita mendengar orang menyebutan atau mengucapkan ata sastra anak, cerita anak atau bacaan anak. Namun kenyataannya, istilah sastra anak dalam beberapa kamus istilah sastra, seperto Kamus Istilah Sastra ( Panuti Sudjiman, 1990: 71-72) dan Kamus Istilah Sastra ( Abdul Rozak Zaidan, et al. 1994: 181-184), tidak ditemukan lema itu. Demikian juga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1998: 786-787) atau Kamus Bahasa Indonesia Besar (Kamisa, 1997: 473) pun tidak kita temukan lema atau sublema sastra anak. Kata sastra anak merupakan dua patah kata yang dirangkaikan menjadi satu kata sebut, yaitu dari kata sastra dan kata anak. Kata sastra berarti ‘karya seni imajinatif dengan unsure estetisnya dominan yang bermediumkan bahasa’ (Rene Wellek, 1989). Karya seni imajinatif yang bermedium bahasa itu dapat dalam bentuk tertulis ataupun dalam bentuk li

Hubungan Volume Bola dan Volume Tabung

LEMBAR KERJA SISWA Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Model Pembelajaran Matematika Dosen, Dra. Tiurlina, M.Pd. Disusun oleh, Asti Khotimah                          (1100450) Sunny Sufiyah                          (1100533) Siti Herlina                                (1102813) Apriliani                                    (1103856)                    Kelas/Semester  :   Matematika/6                                                                                  PROGRAM STUDI S1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang 2014 LEMBAR KERJA SISWA                         Bidang Studi               : Matematika             Topik                           : Hubungan Volume Bola dan Volume Tabung             Kelas / Semester          : VI / 1             Alokasi Waktu            : 1 x 35 menit Petunjuk : 1.       Siapkan alat dan bahan berupa bola plastik, serutan kayu,

REFLEKSI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SD

            Pembelajaran Bahasa Inggris di SD hendaknya menggunakan metode yang menarik. Anak memulai belajar bahasa sejak kecil. Anak belajar bahasa dari lingkungan sekitar. Lingkungan keluarga sangat berpengaruh besar terhadap belajar bahasa anak. Karena anak akan meniru bahasa yang ada di sekelilingnya, terutama apa yang diucapkan oleh Ibunya. Jadi Ibu atau orang tua harus lebih berhati-hati dalam berkata, dan menjaga apa yang ia katakana agar tidak keluar kata-kata yang kasar. Contohnya saja balita yang sering mendengar Ibunya mengucapkan kata “Mama” ia akan mengikuti apa yang dikatakan oleh ibunya tersebut, dengan pelafalan yang terbata-bata seperti “ma..ma..ma..ma”.             Selain mengajarkan bahasa Ibu (Indonesia), kita juga harus mengajarkan bahasa inggris sedini mungkin. Sebagai calon guru kita harus mempunyai metode yang menarik dalam  pembelajaran yang akan diterapkan dalam mengajar Bahasa Inggris nanti. Bahasa Inggris harus diperkenalkan sejak dini, karena Bahasa I